Kamis, 29 April 2010

Ikhlas

"Sesungguhnya Allah tidak akan melihat bentuk badan atau rupamu tapi langsung memperhatikan niat dan keikhlasanmu" (H.R Muslim).

" Rasulullah ditanya tentang orang yang jihad karena keberanian dan karena kebangsaan atau karena kedudukan, yang manakah diantara semua itu yang dapat disebut fisabillillah? Jawab Nabi: Siapa yang berjihad semata-mata untuk menegakkan kalimatullah, maka itulah fisabillillah" (H.R Buchari, Muslim).

Rasulullah menatap satu persatu para sahabat yang sedang berkumpul dalam majelis, hening dan tawadlu. "Ya Rasulullah", ujar salah seorang hadirin memecahkan keheningan. "Bila pertanyaanku ini tidak menimbulkan kemarahan bagi Allah, sudilah engkau menjawabnya". "Apa yang hendak engkau tanyakan itu?", tanya Rasulullah dengan nada suara yang begitu lembut. Dengan sikap yang agak tegang si sahabat itupun langsung bertanya: "Siapakah diantara kami yang akan menjadi ahli surga?" Tiba-tiba, bagai petir menyambar, jiwa-jiwa yang tadinya tawadlu, nyaris menjadi luka karena murka. Pertanyaan yang sungguh keterlaluan, setengah sahabat menilainya mengandung ujub (bangga atas diri sendiri) atau riya'. Adalah Ummar bin Khattab yang sudah terlebih dahulu bereaksi,bangkit untuk menghardik si penanya. Untunglah Rasulullah
menoleh ke arahnya sambil memberi isyarat untuk menahan diri. Rasulullah menatap ramah, beliau dengan tenangnya menjawab: "Engkau lihatlah ke pintu, sebentar lagi orangnya akan muncul". Lalu setiap pasang matapun menoleh ke ambang pintu, dan setiap hati bertanya-tanya, siapa gerangan orang hebat yang disebut Rasulullah ahli surga itu. Sesaat berlalu dan orang yang mereka tunggupun muncul. Namun manakala orang itu mengucapkan salam kemudian menggabungkan diri ke dalam majelis, keheranan mereka semakin bertambah. Jawaban Rasulullah rasanya tidak sesuai dengan logika mereka. Sosok tubuh itu tidak lebih dari seorang pemuda sederhana yang tidak pernah
tampil di permukaan. Ia adalah sepenggal wajah yang tidak pernah mengangkat kepala bila tidak ditanya dan tidak pernah membuka suara bila tidak diminta. Ia bukan pula termasuk dalam daftar sahabat dekat Rasulullah. Apa kehebatan pemuda ini?Setiap hati menunggu penjelasan Rasulullah.

Menghadapi kebisuan ini, Rasulullah bersabda: "Setiap gerak-gerik dan langkah perbuatannya hanya ia ikhlaskan semata-mata mengharapkan ridha Allah. Itulah yang
membuat Allah menyukainya". Ikhlas adalah salah satu tiang akhlaq islami, tanpanya maka amal akan lenyap bak buih membentur karang, tak ada manfaat. Inilah kualitas paripurna kemurnian hati, hanya karena Allah dan untuk Allah. Wallahu a'lam bisshawab.

0 komentar:

Posting Komentar

Edited by EXz
Visit Original Post Islamic2 Template